Acara yang merupakan langkah awal kerja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris ini berlangsung dengan antusiasme yang besar. Ini terlihat dari jumlah anggota BEM yang hadir pada acara ini—hampir seratus persen. Acara bertajuk Rapat Kerja (Raker) BEMJ Bahasa dan Sastra Inggris 2010/2011 ini bertema “Solid, Efisien, Bermanfaat”.
Rapat Kerja dimulai tepat pukul sembilan dengan agenda acara pembukaan yang berisi tilawah, sambutan ketua panitia oleh Tomy Sarwono, dan sambutan ketua BEM oleh Khaerul Amri. “Sesuai dengan visi misi BEM kita tahun ini saya minta konsistensinya dari rekan-rekan semua bahwa inilah langkah awal kita. Jangan hanya semangat diawal kepengurusan tapi juga harus bisa semangat sampai akhir nanti,” tegas Amri dalam sambutannya. Ditambahkan juga olehnya bahwa dalam sebuah organisasi seorang ketua takkan bisa kerja sendiri. Perlu adanya kerjasama yang kompak antar anggota organisasi. “Jadi, saya harap sekali lagi untuk tetap berpegang teguh pada visi dan misi. Tetap solid, efisien, sehingga semua bermanfaat,” tutupnya.
Setelah sang ketua BEM mengakhiri sambutannya, acara kemudian berlangsung dalam format sidang yang di pimpin oleh Yudi sebagai pimpinan sidang I dan Dewi sebagai pimpinan sidang II. Agenda awal adalah pembahasan dan penetapan agenda serta tata tertib sidang dilajutkan dengan penyampaian program-program kerja (proker) BEM dari BPH dan staff-staffnya.
Penyampaian proker dimulai dari sang ketua umum dan wakil ketuanya. Setelah itu, disusul oleh biro-biro dan departemen-departemen yang ada di BEM Bahasa Inggris. BEM Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris sendiri terdiri dari dua biro, yaitu Biro Kesekretaritan dan Biro Pengembangan Keuangan (BPK) dan enam departemen, yaitu Departemen Kaderisasi, Departemen AMIK, Departemen Huki, Departemen Mikat, Departemen Kerohanian, dan Departemen Adkesma. Dalam penyampaian proker-proker yang baru berupa rancangan, ada hal yang menarik ketika di tengah-tengah acara mantan ketua BEM Bahasa Inggris 2009/2010, M.Syahid Sundana, menyampaikan ketegasan sekaligus wejangan untuk tidak takut apakah nantinya proker yang dijalankan tidak sesuai SKP dan akhirnya dinyatakan gagal. Penilaian dari Lembaga Perwakilan Mahasiswa Jurusan (LPMJ)—badan legislatif di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris—hanya penilaian berdasarkan SKP. Yang perlu ditekankan adalah tujuan dari acara tersebut apakah sampai dan didapatkan peserta kegiatan. “Pokoknya, jangan memikirkan proker kita gagal atau tidak tapi lakukan yang terbaik untuk proker itu.”
Acara yang berlangsung monoton, akhirnya pecah oleh satu departemen yang dapat giliran terakhir,yaitu Departemen Mikat yang melakukan sebuah pertunjukan dengan menyampaikan mars mereka lewat atraksi teatrikal yang membuat peserta Raker sedikit terhibur. Tawa pun ketika “Joker” mati kutu di depan para peserta.
Waktu menunjukkan pukul 17.00 tetapi acara belum selesai, akhirnya para peserta pindah tempat acara ke selasar BEM jurusan. Seksi perlengkapan pun dengan sigap menyiapkan peralatan mulai dari alas duduk, sound, dan peralatan lainnya. Meskipun akhirnya acara Raker terkesan seperti korban bencana di barak-barak pengungsian namun semua itu tidak menyurutkan antusiasme para peserta. (Iqbal Kharisyie-JC)
Foto menyusul
No comments:
Post a Comment